Deneva Class Cethe Khas Tulungagung | SEGENGGAM ILMU

Pages

Selasa, 04 November 2014

Cethe Khas Tulungagung

Cethe Khas Tulungagung


Kalau kita sedang jalan-jalan ke Kabupaten Tulungagung, Propinsi Jawa timur, Indonesia, istilah CETHE atau NYETHE sudah tidak asing lagi. Cethe atau Nyethe, hal tersebut tidak dapat terpisahkan dengan rokok dan kopi. " Cethe " merupakan kata benda yang artinya ampas wedang kopi yang telah diendapkan dan siap untuk dioles-oleskan pada batang rokok. Sedangkan " Nyethe " merupakan kegiatan mengoles-oleskan ampas wedang kopi pada batang rokok.

Kegiatan nyethe tersebut bervariasi cara mengendapkan kopi setelah diaduk dengan sendok, dituangkan ke lepek dan ditunggu beberapa menit, kemudian diminum sedikit demi sedikit airnya kopi atau air kopinya dituangkan kembali ke cangkir, lalu diletakkan potongan kertas kecil-kecil diatas ampas kopi yang telah diendapkan di lepek untuk menyerap sisa air kopi, setelah kertas diambil semua kemudian ditambah susu kental sedikit dan air kopi sedikit atau ditambah vanili sedikit biar harum baunya lalu diaduk di lepek tadi dengan sendok kecil tipis.

Ada juga dengan cara tanpa diberi campuran susu kental ataupun vanili. Selanjutnya siap untuk nyethe. Ada kalanya si penjual ( pemilik warung kopi ) sudah menyediakan cethe ( ampas kopi ) yang sudah siap untuk dioles-oleskan pada batang rokok. Adapun cara mengoles-oleskan juga beraneka ragam dan bervariasi sesuai inspirasi orangnya, ada yang dilukis dengan motif-motif batik, ada yang dilukis abstrak, tulisan atau huruf-huruf, ada yang diblock tipis, dan sebagainya.

Sedangkan " Kopi Cethe " yaitu kopi yang memang khusus digunakan untuk kegiatan nyethe dengan istilah lain " Wedang Kopi Cethe ". Namun hal tersebut belum tentu semua kopi cethe digunakan untuk kegiatan nyethe, ada kalanya hanya sekedar untuk diminum dan dinikmati rasanya saja.
Berbicara tentang Kopi Cethe Tulungagung sangat bervariasi juga jenis bahan kopi bubuknya dari berbagai ragam olahan :

  • Jenis Kopi Bubuk Biasa ( warna coklat / kehitam-hitaman ) dengan berbagai merk seperti Kopi Bubuk Berontoseno, Kopi Bubuk HLT, Kopi Bubuk Kapal Api , dan Kopi Bubuk bikinan yang punya warung sendiri, atau merk lainnya.
  • Jenis Kopi Bubuk Hijau ( Istilahnya " Kopi Ijo " ) yaitu biasanya diolah dengan bahan-bahan jenis kopi tertentu dan diolah sendiri dengan yang punya warung.

Sedangkan Tulungagung sendiri memang empunya pertama kali kegiatan nyethe tersebut, sehingga ada yang menyebut sebagai Kota Cethe yang terkenal di daerah kabupaten-kabupaten lain, dan terkenal dengan nama KOPI CETHE Tulungagung.


Quote
Kegiatan orang yang sedang " Nyethe " tentu tidak dapat terpisahkan dengan rokok dan kopi. Rokok yang akan dipersiapkan untuk dicethe sangat bervariasi tergantung dari selera orang yang bersangkutan, ada yang seleranya jenis rokok filter kretek dan ada pula jenis rokok kretek non filter. Jenis rokok filter kretek juga sangat beraneka ragam antara lain hight tar, low tar, menthol, dan sebagainya. Adapun kegiatan Nyethe disini juga tergantung dari orang yang sedang melakukan kegiatan tersebut antara lain :

* Hanya menikmati kopi dan rokoknya tanpa dicethe, lebih menikmati cangkruk'an ( nongkrong / mangkal ) sambil ngobrol.
* Hanya menikmati kopinya saja, sedangkan untuk ampas kopi hanya sekedar saja untuk dibuat nyethe.
* Menikmati kopinya hanya sekedar saja, fokus utama mengoles-oleskan cethe ( ampas kopi ) ke batang rokok.
* Menikmati kopinya sekaligus fokus utamanya mengoles-oleskan cethe ( ampas kopi ) ke batang rokok. Untuk yang kelompok ini biasanya memilih warung kopi yang rasa kopinya enak dinikmati dan hasil cethenya sesuai selera yang diinginkan.

Nyethe yang merupakan kegiatan mengoles-oleskan ampas wedang kopi cethe pada batang rokok, khusus bagi para penggemar dan maniak Nyethe dan benar-benar menginginkan hasil sesuai dengan selera, dibagi ada beberapa jenis kategori hasil Rokok Cethe yaitu :

  • Kategori Aroma yaitu mengutamakan bau atau aroma asap rokok setelah dinyalakan rokoknya dengan api lalu dihisap, ma
    ka akan menghasilkan aroma asap yang harum, wangi dan segar.
  • Kategori Lukis yaitu mengutamakan hasil olesan cethe pada batang rokok yang digambar, dilukis, dibentuk sesuai selera ( misal : lukis batik, lukis abstrak, lukis huruf / tulisan, dan sebagainya )
  • Kategori Rasa yaitu mengutamakan rasa rokok setelah dicethe dan dinyalakan rokoknya dengan api lalu diisap, maka akan menghasilkan rasa rokok yang lebih gurih dan nikmat.


Disini Saya Akan Memberikan Cara membuat Wedang Kopi Cethe :

  • Persapkan dulu bahan-bahan dan alat-alatnya antara lain : Bahan-bahan : kopi bubuk ( jenis kopi bubuk cethe sesuai selera ), gula pasir, air. Alat-alat : kompor, panci / teko, cangkir / gelas, lepek, sendok teh.
  • Tuangkan air secukupnya kedalam teko, kemudian rebus diatas kompor sampai mendidih panas.
  • Ambil dua atau tiga sendok teh kopi bubuk dan masukkan kedalam cangkir kemudian tambahkan gula pasir secukupnya sesuai selera ( dominan pahit atau manis ). Ada juga yang seleranya seneng dominan manis, karena takut kena penyakit kencing pahit.
  • Angkat air panas tadi dan tuangkan ke dalam cangkir.
  • Aduk air panas yang sudah tercampur dengan kopi bubuk dan gula tadi sampai tercampur semuanya hingga menjadi wedang kopi.
  • Tuangkan wedang kopi dari cangkir tadi di atas lepek secukupnya dan rendam beberapa menit sampai ampasnya mengendap.
  • Tuangkan air kopi diatas lepek tadi ke dalam cangkir atau bisa juga langsung diminum sedikit-sedikit hingga di atas lepek hanya terdapat endapan ampas kopi saja.
  • Tambahkan sedikit air wedang kopi dan susu kental ke endapan ampas kopi tadi, kemudian aduk hingga rata dan siap untuk Nyethe.

0 komentar:

Posting Komentar