Mungkin Anda seorang pencinta sepatu sejati,
yang punya sepatu yang berbeda untuk dicocokkan dengan pakaian yang Anda
kenakan. Atau Anda mungkin orang yang selalu menggunakan sepatu yang
sama untuk semua kesempatan.
Bagaimanapun perlakukan Anda akan sepatu atau koleksi sepatu Anda,
ternyata sepatu punya sejarah unik yang mungkin tak diketahui semua
orang. Termasuk bagaimana asal usul sol sepatu merah Louboutin yang
akhirnya jadi tren itu. Berikut di antaranya :
1. Pria, bukan wanita yang pertama kali menggunakan heels alias sepatu
berhak tinggi.
Seperti dikutip Huffington Post, pada abad ke-10 para pria yang
mengendarai kuda membutuhkan sepatu boot dengan hak tinggi untuk tetap
bisa meletakkan kaki mereka di sanggurdi. Lantas karena kepemilikan kuda
juga merupakan bukti kekayaan, heels menjadi tanda dari aristokrasi
dan posisi sosial yang tinggi, bukan pembeda gender.
2. Sepatu berhak rendah dulu dikenakan oleh aktor Yunani untuk
menunjukkan statusnya.
Saat aktor Yunani kuno mementaskan drama di panggung, kostum yang
mereka gunakan sangat penting bagi penonton untuk mengetahui identitas
karakter. Kennedy Center menulis bahwa aktor yang penting biasanya akan
mengenakan sepatu yang disebut dengan ‘buskin’, tau sepatu dengan hak
datar untuk membedakan dengan aktor komedi yang biasanya hanya
menggunakan kaus kaki polos saja.
3.Sepatu bersol karet disebut Sneaker karena tidak menimbulkan bunyi
saat melangkah.
Pada akhir tahun 1800-an, orang mulai suka menyebut sepatu dengan hak
karet sebagai sneaker. Alasannya karena sepatu jenis ini memang tak
menimbulkan bunyi, seperti layaknya orang yang mengendap-endap atau
‘sneaker’.
4. Sol sepatu merah Louboutin terinspirasi oleh lukisan Andy Warhol.
Seperti ditulis The New Yorker pada tahun 1993, Louboutin ingin membuat
sepatu yang terinspirasi dari lukisan Flower karya Warhol. Ketika
purwarupanya datang, Louboutin tak cukup puas karena merasa ‘gambar
Warhol masih lebih kuat’. Lalu dia melihat anak buahnya sedang mencat
kuku dengan warna merah. Dia ambil cat kuku itu dan mencat seluruh
bagian bawah sepatu dengan warna itu.
5. Gaji Anda menentukan pilihan sepatu yang Anda pakai ke kantor.
Berdasarkan polling dari laman Beso yang dibuat pada tahun 2013, di
antara 6.750 wanita, 71 persen dengan pendapatan kurang dari $ 40 ribu
setahun jarang menggunakan sepatu heels ke tempat kerja. Sementara 21
persen lainnya yang menghasilkan $ 150 ribu setahun ( atau lebih,
cenderung menggunakan sepatu heels tiap hari ke kantor.
6. Lebih banyak orang yang kecanduan membeli sepatu dibanding orang yang
membeli sepatu karena tren.
Dalam wawancara dengan Cosmopolitan pada tahun 2010, Suzanne Ferriss,
PhD, dan editor Footnotes: On Shoes, mengatakan kecanduan perempuan akan
membeli sepatu memicu area di otak yang disebut oleh prefrontal cortex
atau spot kolektor. “Sepatu adalah benda koleksi, baik perempuan sadari
atau tidak mereka akan menerima hal ini,” katanya.
7. Aktris Audrey Hepburn adalah sosok pertama yang membuat loafer
menjadi tren gaya.
Dulunya loafer adalah sepatu pria, namun Hepburn berhasil membuat sepatu
ini sama gayanya untuk perempuan, demikian dicatat oleh Wall Street
Journal. Hepburn pertama kali menggunakan sepatu ini di tahun 1957 saat
membintangi film Funny Face. Dia menggunakan loafer hitam dari
Ferragamos.
8. Dr. Martens awalnya dianggap sebagai sepatu kerja untuk pria yang
praktis karena solnya yang berbantalan udara.
Sepatu Dr. Martens diciptakan oleh penemu Jerman bernama Dr.. Martaens
dan temannya Dr. Funck. Lalu sepatu ini dikembangkan oleh Inggris dan
dipasarkan tahun 1960. Baru tahun 1970-an sepatu ini populer di Inggris
terutama pada kelompok subkultur dan gerakan musik punk.
9. Salvatore Ferragamo membuat sepatu wedges saat Italia sedang
menderita karena tertutupnya perdagangan dengan negara lain.
Sepatu wedges dibuat pada tahun 1940-an. Saat itu Italia sedang
menjalani pemboikotan perdagangan. Akibatnya Ferragamo tak lagi bisa
mengimpor baja untuk heels traditional. “Saya lalu bereksperimen dengan
gabus dan memasangnya di sepatu,” kata Ferragamo. Hanya dalam hitungan
minggu sepatu itu jadi benda paling populer di Italia.
0 komentar:
Posting Komentar